Wednesday, March 18, 2009

IPTV


Istilah ini muncul kembali setelah TELKOM Group, leader telekomunikasi provider di negeri ini lewat sang Dirut mengikrarkan di depan pers bulan lalu, bahwa mereka akan "launching" teknologi ini ke pasar paling lambat akhir tahun ini. Tidak main-main, dana CAPEX yang disiapkan untuk proyek ini sebesar 1 trilyun rupiah untuk infastruktur dan US$ 15 juta untuk contents.
IPTV adalah teknologi streaming TV lewat jaringan Internet Protocol (IP) yang menawarkan berbagai kelebihan terutama "pengalaman" pemirsanya jika dibanding TV konvensional baik analog maupun digital (DVB-T atau DVB-H). Apa kelebihan IPTV? Yang terutama adalah kemampuan untuk menawarkan Video on Demand (VoD), sehingga pemirsa akan menikmati layaknya kita mempunyai koleksi VCD/DVD pribadi yang dengan mudah kita pilih dan putar kapanpun kita inginkan. Kelebihan utama yang lain adalah fitur yang disebut "Time Sift" untuk tayangan Live TV, kita dengan mudah "me-rewind" acara atau momen tertentu yang kita terlewat menontonnya. Dari sisi resolusi atau kwalitas gambar yang bisa disalurkan, tidak hanya yang standar definition (SD) tapi juga menawarkan High Definition (HD).
IPTV sebenarnya bukan teknologi yang baru, sekitar 10 tahun yang lalu teknologi ini sudah dikenalkan oleh beberapa operator di Eropa, Amerika dan Asia. Di Asia, negara yang sudah menawarkan teknologi ini dapat disebutkan: Jepang, China, Hongkong, dan India. Di Hongkong IPTV sudah sangat populer dengan PCCW sebagai operator utamanya.
Untuk kasus di Indonesia, sebenarnya TELKOM mempunyai peluang yang cukup besar untuk mengadopsi kesuksesan negara-negara yang saya sebut di atas. Dengan penyebaran infrastruktur di sisi core dan aksesnya, teknologi ini sebenarnya tinggal di "enable" untuk mengaktifkannya. Dari sisi akses, SPEEDY dengan teknologi ADSL/ADSL+ sudah tergelar cukup luas terutama di kota-kota besar. Dari sisi core, metro-ethernet backbone sebagian sudah tergelar, dan secara bertahap bisa turut dikembangkan bersama dengan penggelaran IPTV. Dari sisi contents, TELKOM dengan anak perusahaannya, TELKOM Vision yang saat ini sudah establish dengan Cable/Satellite TV cukup bisa menangani dari sisi pemasaran karena bisnis yang ditawarkan serupa.
Saat ini mungkin yang ditunggu adalah regulasi dari pemerintah, karena bisnis IPTV membawa 2 entity teknologi yaitu broadcasting (penyiaran) dan Internet, dimana kedua entity ini sekarang diatur lewat regulasi yang terpisah.
Sekarang kita menunggu teknologi ini digelar, dan jika memang bisa diwujudkan tahun ini, sungguh tahun yang penuh kejutan untuk bisnis telekomunikasi dan broadcasting di tanah air, karena tidak lama lagi Wimax dan DVB-H/DVB-T juga akan dilauching (tahun ini) juga.