Tuesday, December 02, 2008

NGN, network masa depan kita



Bagi dunia telekomunikasi dan networking tentu tidak asing dengan istilah ini.. Hampir setiap kesempatan membahas tentang network, istilah NGN selalu mengemuka. NGN adalah singkatan dari Next Generation Network yaitu network yang akan menggantikan network yang ada pada saat ini untuk bisa menanggapi tuntutan layanan masa depan. Dari sini akan timbul banyak pertanyaan yang tidak sederhana. Bagaimana mengganti network yang ada, bagaimana pola migrasinya, pilihan teknologinya, sarana pendukung, interoperabilitas dengan system yang lain, dan tentu business model yang layak diterapkan.
Teknologi memang bisa sangat cepat berubah dan teknologi yang ada menjadi katalisator tumbuhnya teknologi baru, seperti lazim kita dengar bahwa perkembangan peradaban manusia - termasuk teknologi- itu tidak mengikuti deret hitung tetapi deret ukur dan cenderung bergerak dengan besaran eksponensial. Perangkat network yang sebelumnya masih bisa bertahan secara teknologi dan ekonomis selama 10 tahun, sekarang mungkin hanya maksimum sampai 5 tahun saja. Tentu kondisi ini makin menyulitkan pilihan teknologi yang akan diadopsi. Karena itu tantangannya adalah bagaimana migrasi ke NGN dapat sinkron dengan umur teknologi dengan mempertimbangkan besaran biaya yang telah ditanam dan "seamless" dengan pilihan teknologi akhir yang akan dicapai.
Satu-satunya kata kunci yang bisa diacu dalam memilih teknologi NGN adalah konvensi bersama dari komunitas telco maupun IT yaitu "convergence" atau konvergensi. Dalam hal ini adalah konvergensi berlaku untuk platform, layanan dan sarana pendukungnya. Dengan konvergensi ini memungkinkan penggunaan sumber daya bersama yang berdampak pada efisiensi network, kemudahan pengendalian layanan, kemudahan dalam pengembangan dan inovasi fitur layanan dan mempercepat "time to market" fitur-fitur baru.
Secara teknis pilihan teknologi akan mengarah ke IMS (IP Multimedia Subsystem), yaitu suatu model network yang berbasis IP dengan kemudahan penyediaan layanan dengan tidak tergantung pada jenis akses pelanggan. IMS awalnya dikembangkan oleh 3GPP yaitu lembaga yang menyusun stadarisasi W-CDMA sebagai model pengembangan network masa depan. Belakangan IMS ini juga diadopsi oleh ETSI, yaitu lembaga stadarisasi Telekomunikasi Eropa untuk dipakai dalam network PSTN atau dikenal dengan TISPAN. Saat ini standarisasi IMS/TISPAN terus berjalan termasuk harmonisasi antara kedua standard tersebut.
Gambaran besar yang sedang dan akan terus berlangsung adalah bertemunya/konvergensi IT (data/internet) dengan telekomunikasi dalam layanan yang disebut triple-play (data, suara, video). Dengan demikian layanan triple-play ini tentu akan sangat dipengaruhi oleh evolusi yang terjadi dalam dunia IT yang didominasi oleh layanan internet.
Saat ini internet bukan hanya sekedar pertukaran informasi dengan pola client server dengan interaksi terbatas, lebih dari itu telah berubah menjadi media "contents sharing" dan "social networking" dengan pola interaksi yang komplek dimana setiap individu/kelompok adalah agen informasi. Inilah yang disebut fenomena Web2.0. Ini akan terus berkembang. Paralel dengan perkembangan internet tersebut, industri telekomunikasi juga dituntut berubah sebagai konsekuensi dari konvergensi. Wacana yang ada sekarang adalah yang disebut Telco2.0, yang intinya adalah memposisikan industri telekomunikasi untuk bisa suvive dengan paradigma perkembangan di masa depan.
Dalam skala lokal Indonesia, kita melihat belum banyak institusi yang secara nyata mempersiapkan diri di era NGN. PT. TELKOM sebagai institusi utama telekomunikasi, memang sudah mencanangkan visinya yang dikemas dalam tag-line INSYNC2014 atau Indonesia Synchronize 2014 yang tidak lain adalah visi TELKOM dalam era NGN yang diharapkan akan dicapai di tahun 2014. Namun demikian kita masih menunggu langkah-langkah yang lebih kongkrit yang tidak sekedar artifisial belaka.
Mau tidak mau kita sebagai bagian dari masyarakat global kalau tidak ingin tertinggal, harus menyiapkan diri dalam era NGN ini, dimana network dan layanan akan berkembang menjadi bentuk yang mungkin tidak kita bayangkan sebelumnya. Selamat datang NGN!

No comments:

Post a Comment