Karena siaran ini adalah siaran percobaan, maka jangan harap anda akan menikmati secara nyaman, artinya walaupun dalam kondisi normal gambar dan suara kualitasnya sangat bagus mungkin akan ada gangguan disana-sini dan penerimaan yang kurang stabil atau dengan tiba-tiba ada beberapa channel tidak beroperasi lagi.
Disamping itu, jangka waktu sirannyapun terbatas. Seperti Jakarta mulai awal tahun 2010 ini sudah tidak bisa menikmati lagi siaran TV Digital. Alasannya, perangkat dipindahkan ke Bandung sebagai lokasi uji coba baru.
TV Digital adalah generasi baru teknologi transmisi televisi yang akan menggantikan teknologi transmisi TV analog yang kita kenal sekarang ini. Lalu kenapa teknologi TV Analog harus berganti ke TV Digital?Alasan pertama adalah karena spectrum frekuensi yang digunakan adalah sumber daya yang terbatas artinya spectrum frekuensi tidak akan pernah bertambah lagi. Dengan teknologi TV Digital penggunaan spectrum frekuensi TV tersebut bisa lebih optimal. Jika dengan teknologi TV Analog, satu spectrum frekuensi hanya bisa diduduki oleh satu kanal siaran, dengan teknologi TV Digital bisa digunakan oleh 4-6 kanal siaran secara bersamaan, bahkan teknologi ini akan berkembang menjadi 15 kanal siaran setiap spektrum. Tentu ini sangat menguntungkan, mengingat jumlah kebutuhan kanal siaran TV terus bertambah.
Alasan kedua, desain dan implementasi sistem siaran TV digital juga ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi. Sistem TV digital tidak mengenal gambar tidak jelas, gambar ganda (ghost), dan kualitas gambar buruk lainnya, karena pada teknik digital hanya dikenal YES or NO. Gambar bagus atau tidak ada sama sekali.
Alasan ketiga, dengan teknologi Digital, memungkinkan siaran interaktif, artinya memungkinkan adanya aliran data 2 arah, baik dari penyelenggara siaran atau dari TV disisi pemirsa. Sebagai contoh penyelenggara siaran TV Digital juga bisa mengetahu profil pemirsanya secara lebih akurat daripada survey rating yang dilakukan secara manual yang digunakan sekarang ini.
Kapan implementasi TV Digital akan menggantikan TV Analog? Secara global hampir semua negara terutama negara maju sudah mempunyai rencana yang jelas (road map) kapan siaran TV Analog akan bermigrasi ke TV Digital. Bahkan untuk negara-negara tertentu, seperti Belanda, Jerman dan Swedia sudah secara penuh menggunakan teknologi TV Digital ini.
Untuk kasus di Indonesia, mengingat cakupan wilayah yang luas, dengan demografi dan tingkat kemajuan yang sangat berbeda di tiap daerah, maka sesuai rencana (road map) Depkominfo, migrasi ke TV Digital akan dilakukan secara bertahap, dimulai tahun 2011 di wilayah Jabotabek dan diharapkan bisa selesai seluruh daerah di Indonesia pada awal 2018.
Lalu apa yang harus dipersiapan kalau kita ingin menikmati TV Digital, sementara TV yang kita gunakan masih menggunakan teknologi TV Analog? Yang diperlukan adalah alat yang disebut “Set Top Box” atau disingkat STB sebagai alat untuk mengubah sinyal Digital menjadi Analog untuk tetap bisa menagkap siaran Digital di TV Analog anda. Saat ini sudah ada salah satu vendor local (Polytron) yang membuat dan memasarkannya dengan kisaran harga Rp 400,000,-
Anda tertarik? Mungkin anda yang tinggal di daerah yang saat ini menjadi lokasi uji coba TV Digital bisa mencobanya. (Mulai Januari – September 2010 lokasi ujicoba:
No comments:
Post a Comment